Singkong dikenal dalam masyarakat sebagai sumber karbohidrat yang lebih murah juga kaya serat, salah satu contoh produknya berupa tapai, yang dapat mengurangi beberapa gangguan sistem pencernaan. Singkong yang dikenal sebagai jenis ketela pohon (umbi kayu) merupakan jenis tanaman tropika dan sub tropika dari keluarga Euphorbiaceae. Singkong merupakan umbi berpati yang memiliki kulit menyerupai pohonnya, bertekstur tebal, dan berdaging putih yang juga daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sayur. Ada 2 jenis singkong pahit dan manis, semuanya mengandung asam hidrosianat yang bersifat racun. Singkong pahit yang mengandung asam hidrosianat yang terbanyak.
Kandungan nilai gizi
Singkong yang masih mentah mengandung nilai gizi energi (kalori), karbohidrat, protein, lemak dan fosfor lebih rendah dari pada beras. Namun, sesudah diolah kadar protein dan fosfor lebih tinggi dari pada singkong. Walaupun lebih tinggi konsentrasi protein dan fosfor beras berkurang lebih besar dibandingkan singkong. Singkong lebih kaya akan serat dan kalsium dari pada beras. Ketika diolah kadar serat singkong makin meningkat.
Menyehatkan sistem pencernaan
Serat merupakan zat yang bagus terhadap sistem pencernaan dan penyerapan pada usus halus. Serat melewati alat pencernaan makanan tidak dapat dicerna juga tidak dapat memberikan kontribusi gizi terhadap tubuh. Namun, serat dapat melancarkan buang air besar lebih efisien, yang dapat mengurangi beberapa resiko gangguan sistem pencernaan. Singkong rebus dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dari pada nasi. Proses perebusan (pengukusan) dapat menyehatkan juga menghilangkan unsur beracun asam hidrosianat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar