Calendar

Senin, 20 Desember 2010

Burung Besar - menengah di nusantara yang langka

Burung (aves) Indonesia yang langka.
1. Cikalang Christmas(Fregata andrewsi)
Burung ini termasuk hewan yang berpostur besar (95 cm).Habitat spesies ini berada di sekitar laut (daerah pantai/lahan basah). Cara berburu:mengikuti udara panas mengikuti  kawanan ikan. Bermanufer di atas permukaan laut untuk menangkap ikan/merampas makanan burung laut lain/bagian tubuh binatang lain (hidup/mati) untuk berusaha bertahan hidup. Spesies hewan ini sangat sedikit karena jarang kita dapat melihatnya di habitat aslinya.
 2. Jenis Elang
a. Elang Flores(Spizaetus floris)
Merupakan jenis raptor (burung pemangsa) endemik Indonesia. elang flores yang merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa Tenggara) kini menjadi yang paling terancam. Elang flores (Spizaetus floris) semula dikelompokkan sebagai anak jenis (subspesies) dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) dengan nama ilmiah (Spizaetus cirrhatus floris). Elang flores ( Flores Hawk eagle ). Persebaran, Populasi, dan Konservasi di pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca.Burung ini biasa mendiami hutan dataran rendah dan hutan submontana sampai ketinggian 1600mdpl.
b. Elang Jawa(Spizaetus bartelsi)
Spesies elang berukuran sedang yang endemik (khas) di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (ujung paruh - ujung ekor).Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, (Taman Nasional Ujung Kulon) - (Semenanjung Blambangan Purwo). Namun penyebarannya kini terbatas di wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di selatan Pulau Jawa. Sepertinya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng. Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah - tempat yang lebih tinggi. Wilayah dekat pantai - hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang 3.000 m dpl.
c. Elang Brontok(Spizaetus cirrhatus).
Termasuk anggota suku Accipitridae. karena warnanya yang berbercak (pada bentuk yang berwarna terang) dalam bahasa Inggris Changeable Hawk eagle. Karena warnanya yang sangat bervariasi. Berbiak di wilayah yang luas mulai dari kawasan Asia selatan di tepi tenggara Himalaya, terus ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara. Berburu di tempat terbuka dan menyerang mangsanya berupa reptil, burung ( mamalia kecil ) Bertengger di pohon kering/dari udara. burung ini didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.


3. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
sering disebut juga sebagai curik bali oleh masyarakat sekitar. Penemunya bernama Dr. Baron Stressmann (ahli burung Inggris) sejenis burung pengicau berukuran sedang (25 cm) dari suku Sturnidae.Merupakan spesies endemk bali di hutan barat.



4. Bangau Storm (Ciconia stormi
Jenis burung langka yang masuk dalam seri perangko “Pusaka Hutan Sumatera”. enis burung dari keluarga Ciconiidae yang dapat dijumpai di kawasan Hutan Lindung Sungai Lesan.Bangau dijumpai di daerah beriklim hangat. Makanan berupa Katak, ikan, serangga, cacing, burung kecil dan mamalia kecil dari lahan basah dan pantai.Bangau merupakan burung pantai migran, terbang jauh dengan cara melayang memanfaatkan arus udara panas sehingga dapat menghemat tenaga. Bangau merupakan burung yang berat. dengan rentang sayap yang lebar.Badan yang berukuran besar, bersifat monogami, dan kesetiaan pada tempat bersarang menjadikan burung Bangau sering dijadikan simbol pembawa kebahagiaan di dalam banyak kebudayaan dan mitologi.

    5. Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
    Jalak (starling) sekelompok burung pengicau dari suku Sturnidae. Berukuran sedang (sekitar 20-25 cm), Burung jalak relatif mudah dijinakkan ini sangat aktif bergerak dan berkicau. Karena itu penggemar burung kicau memelihara burung ini untuk melatih jenis burung kicau lain. Memakan hampir seluruh jenis makanan.

    6. Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
    sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm,dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi. Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, .Maleo Senkawor adalah monogami spesies. Pakan terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.
    7. Mentok Rimba (Cairina scutulata)
    Sejenis burung dari keluarga bebek (suku Anatidae). Spesies ini termasuk burung air yang paling langka dan terancam punah di dunia. Mentok Rimba juga dikenal dengan beberapa nama: Serati, Mentok Hutan, Bebek Hutan/Angsa Hutan. Spesies ini dikenal sebagai White winged Wood Duck. Terdapat di Taman Nasional Way Kambas, Merupakan habitat Mentok Hutan yang tersisa di Indonesia. Mentok Rimba berhabitat di lahan basah yang dekat dengan rawa. Burung jenis ini suka sekali bersembunyi di siang hari dan pada malam hari mereka aktif mencari makan sendiri, berpasangan/berkelompok 6-8 ekor. Habitat Mentok Rimba tersisa di Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, Indonesia, India, dan Bangladesh.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar

      Translate

      EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

      Cari Blog Ini

      Pengikut